Sebagai seorang QA mungkin kata “test cases” sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mungkin sekarang ini kamu sedang take a break dari pembuatan test cases sambil baca-baca tulisan ini :).
Apa sih kaitannya antara test cases dan test management system? Dan kenapa test management system ini penting untuk QA?
Sebenarnya sih test cases adalah kumpulan langkah aksi untuk mengetest sebuah fitur. Contohnya untuk mengetest suatu fitur alangkah baiknya semua langkah-langkahnya di dokumentasikan terlebih dahulu supaya tidak ada yang kelupaan pas sementara testing dan yang paling penting langkah-langkah tersebut bisa di ikuti oleh QA yang lain. Kita akan bahas tentang ini di post saya yang lain ya. Soalnya banyak sekali yang harus di bahas jika kita berbicara tentang test cases.
Kaitannya test cases dengan test management system adalah test cases itu adalah salah satu bagian dari test management system. Test management adalah aktifitas untuk mengatur suatu proses QA.
Di dunia corporate, dengan sebegitu banyaknya anggota QA, test management itu akan sangat penting untuk membantu proses testing sehari-hari. Mari kita berandai-andai.
Misalnya ada 1 orang QA Manager (QAM) dengan kurang lebih 10 QA yang bekerja di tim dia. Tim dia ini mengetest sekitar 6 projects yang sedang berjalan bersamaan. Setiap QA akhirnya memutuskan untuk membuat spreadsheet untuk menulis test cases mereka (mari kita berasumsi bahwa tim QA ini patuh terhadap pembuatan test cases sebelum melakukan hands-on testing). Beberapa bulan berlangsung, projects mereka semakin bertambah sehingga Head of Engineering memutuskan untuk menambah kapasitas tim QA menjadi 12 orang. Akhirnya, tiba saatnya QA yang baru ini bergabung. QA ini akhirnya ditugaskan untuk mulai membaca test cases yang sudah pernah di buat. Disitu lah mulai terlihat ada banyak test cases yang sudah tidak valid atau tidak tersedia.
Mungkin teman-teman yang membaca tulisan ini sudah pernah mengalami hal yang di atas? Biasanya apa yang akhirnya dilakukan? Mungkin bisa ikut diskusi di comment di bawah ya :).
Sebagai seorang QA, sangat penting untuk bisa mengadopsi test case management system. Ada beberapa hal positif yang bisa di ambil jika kita menggunakan test management system seperti:
- QA bisa mengukur projeksi waktu testing untuk bisa di laporkan ke PM sebagai estimasi waktu yang di perlukan untuk melakukan testing.
- Jika kita menulis dan meng-design test cases, akan banyak sekali ide-ide yang mungkin tidak kita pikirkan sebelumnya yang bisa di masukkan ke dalam test cases.
- Sebelum melakukan testing, alangkah baiknya sudah melakukan test design dulu supaya kita bisa mempersiapkan apa saja yang perlu di siapkan sebelum hands-on testing nya di mulai. Terkadang testing kita menjadi lama karna misalnya kita masih harus mencari koneksi DB / siapin iOS phones etc.
- Semua anggota tim juga dapat mengakses test cases repository kita. Dengan demikian, Dev/PM tim yang hendak mencari tau tentang test cases kita bisa mencari nya dengan gampang. Terlebih jika ada QA member baru yang akan masuk ke project yang sama. QA baru tersebut bisa membaca test cases kita sehingga knowledge transfer nya akan lebih cepat.
Nah, bagaimana pendapat teman-teman. Apakah tempat kerja kalian sudah menerapkan test case management system? Yuks discuss di comment!